Bookmarks
Archive
Our Partners
My colection
danbo
My Lens
My Lens
Teman-temanku
Mengenai Saya
- Afrily Rinidy
- Ketika kumenutup mata tuk selamanya, kuingin melihat mereka tersenyum melepas kepergianku.
Sabtu, 09 September 2017
Published :
07.07
Author :
Afrily Rinidy
WOWww V-Travel kembali menunjukkan tajinya sbg Travel tenamaan diPekanbaru,,stelah sukses bekerjasama dg seluruh maskapai pnerbangan,,V-Travel kini resmi digandeng sbg mitra bisnis dari CEOJETSET..πππ€ u know What???π±π±π±
V-Travel kini menyediakan penerbangan berkelas VVIP yaitu jasa penerbangan dengan menggunakan jet pribadi / helikopter berbagai jenis.. ππ©π✈widiiiiii....ditambah lagi saat ini kami jg menjadi salah satu mitra Production House yg berkompetent dlm berbagai bidang dokumentasi,,π☺silahkan kunjungi ig kami @Vtravelok utk voucher dan promo menarik di september ceria inihπππ
bagi yg ingin memiliki usaha tour and travel sendiri,,ini merupakan moment yg tepattt,,krn smakin banyak mitra yg mempercayakan kami,,serta bnyak kemudahan dan keistimewaan yg tentunya akan kami berikan,,bahkan hingga anda bisa menjadi pebisnis handal dan profesionalπ085263565339 / 081362033731 Or pin BB 5B5C4065π
Senin, 26 Oktober 2015
Pesona Sejarah, "Kota Timah di Balik Pagoda Dabo Singkep"
Published :
02.25
Author :
Afrily Rinidy
http://www.inioke.com/berita/okenews/sosial/8587/25/10/2015/sejarah-timah-di-balik-pagoda-dabo-singkep
Ketika tak dianggap #MelawanAsap
Published :
02.23
Author :
Afrily Rinidy
http://www.inioke.com/berita/psikokes/kesehatan/8586/24/10/2015/di-depan-mata-tak-tampak-lagi-langit-biru
Gondang Naposo, Ritual bertemu jodoh
Published :
02.21
Author :
Afrily Rinidy
http://www.inioke.com/berita/seni-budaya/seni-dan-budaya/8574/20/10/2015/gondang-naposo-ritual-untuk-bertemu-jodoh
Selasa, 06 Oktober 2015
Kamis, 11 Desember 2014
Minggu, 31 Agustus 2014
Lomba AirAsia "Bagaimana Air Asia Mengubah Hidupku"
Published :
08.55
Author :
Afrily Rinidy
Bagaimana
Air Asia mengubah hidupku
Liburan Murah Bersama
Air Asia
Alam menghujaniku
dengan beribu pesona dan karakternya, begitulah aku memiliki hobby travelling atau dengan istilah jalan-jalan. Tidak hanya sekedar menjadi cita-cita maupun impian,
tapi sudah menjadi kewajibanku untuk menikmati setiap detik yang Tuhan
anugerahkan untukku. Namun istilah travelling
atau jalan-jalan
mungkin lebih familiar dengan maksud mengunjungi tempat-tempat yang fantastic. Ya, begitulah ketika jalan-jalan kujadikan kiblat
sebagai surga dunia. Biasanya sebelum mengeluarkan pundi-pundi rupiah yang
telah kukumpulkan, aku mencari sumber tempat-tempat wisata yang menarik dari
teman,
film maupun jejaring sosial. Tak
hayal jika jalan-jalan sudah kuanggap sebagai pacar yang selalu setia menemani
setiap jenuh akan panggung sandiwara yang ku perankan.
Meskipun aku terlahir dari keluarga yang sederhana, namun
tak mengurungkan hobbyku mengunjungi
tempat wisata. Dari kecil, menabung sudah menjadi kewajibanku sebagai individu
dalam mewanti-wanti pengeluaran dan
pemasukan yang kudapatkan. Terlebih lagi dengan keadaan perekonomian keluargaku
yang biasa-biasa saja. Jangankan untuk
travelling keliling dunia, untuk kehidupan sehari-hari saja terbilang
susah. Akan tetapi, kedua orang tuaku juga mengerti, demi pengetahuan dan
wawasan aku dan adik-adikku, sesekali kami di ajak jalan-jalan meskipun hanya sebatas dalam kota atau pulang ke
kampung halaman Ayah di Sumatera Selatan. Seringnya, aku mengikuti berbagai
organisasi yang men-takdirkanku untuk
jalan-jalan.
Bagi sebagian orang, travelling
bisa saja menjadi agenda rutinitas setiap libur akhir pekan maupun libur awal gajian. Termasuk teman-temanku yang mayoritas berasal dari suku
Tionghua. Liburan ke Malaysia, Singapura maupun Thailand dan Macau menjadi
agenda perjalanan bulanan mereka menikmati keindahan hiruk-pikuk negara jiran
tersebut. Alhasil, terkadang membuatku jenuh akan cerita-cerita mereka. Bukan
karena aku tak menyukai tempat-tempat yang mereka kunjungi, namun semua itu
karena aku jealous. Lagi-lagi masalah
perekonomian, dan liburan ke luar negeri termasuk hal yang tabu
dan mewah bagiku.
Detik berlalu menit, bahkan bulan berjalan tahun. Aku masih
tetap begini-gini saja. Liburan atau setidaknya mengunjungi negeri jiran hanya sebatas impian. Hingga
suatu hari, aku memutuskan membuat pasport. Nekat menjadi simbol kekuatanku
untuk liburan ke negara-negara jiran, setidaknya ke negeri seberang yaitu
Malaysia. Sambil menikmati menara kembar yang tegak menjulang tinggi bak dua belah sisi pedang. Dalam hati selalu berkata, “yakin tidak,
yakin tidak, yakin, ah sudahlah. Toh hanya sekedar buku untuk cap stempel bukti
travelling ke luar negeri. Tidak pun terpakai, ya... hanya buku kecil hijau
berisikan kertas kosong tanpa warna cap.”
Aku mulai mencari informasi seputar pemberangkatan, dari
biaya tiket, ongkos di jalan, biaya makan, tempat penginapan maupun
lokasi-lokasi wisata yang berada di negara yang sama-sama rumpun melayu.
Hingga suatu ketika, teman kantorku menawarkan maskapai air asia. Perjalanan
udara dengan maskapai ini terbilang mudah dan murah, karena bisa sambilan nyicil membeli tiket dan pemesanan
penginapan. Lagi pula, harganya relatif miring
dibandingkan maskapai lainnya. Aku pun tertarik dan langsung memesan tiket ke
Malaysia beberapa tahun yang lalu. Penerbangan pertamaku adalah ke Negeri
kerajaan, negeri yang menancapkan Twin Tower
sebagai kebanggaannya di pusat kota. Waktu itu, terminal di Kuala Lumpur
sebagai ibu kota masih menapak di LCCT (Low-Cost
Carrier Terminal) yang bersebelahan dengan terminal KLIA. Menjadi
pengalaman kedua, aku menginjakkan kaki menggunakan transportasi udara ini, dan
tentu saja membuatku lepas, bebas dan duduk dengan anggun di samping jendela
maskapai yang kerap di panggil Air Asia. Pengalaman pertama menaiki maskapai
lain, itu dikarenakan tugas dinas kerjaku ke Batam-Kepri, dan tentu saja ala gratisan. Nah, walaupun ini pengalaman
keduaku, namun rasa haru dan canggung pasti ada, apalagi karena aku seorang
diri membuat lembaran catatan travelling
ke luar negeri. Tak jauh berbeda dengan maskapai yang pernah saya gunakan yang
pertama, ternyata Air Asia memberikan kenyaman dan kepuasan, disamping harganya
yang murah. Di sudut maskapai aku tertawa geli dan berkata dalam hati, “akhirnya aku keliling dunia” sambil
melihat miliaran hektar puncak sawit dari balik jendela maskapai. Travelling ke
luar negeri yang hanya merogoh kocekku 300an Pulang-Pergi untuk tiket.
Sedangkan untuk penginapan dan biaya makan, aku tidak terlalu mengeluarkan
rupiahku, karena ditanggung oleh Pamanku yang bermukim di Malaka.
Menjadi
lembaran pribadiku menikmati pesona negara di seluruh dunia dan tidak harus
mahal untuk semua perjalanan yang kualami. Berburu tiket promo Air Asia,
menjadi hobby baruku untuk around the
world. Untungnya, Air Asia menyuguhkan itu semua dan aku bisa secara nyata
mengetahui sejarah dan lokasi-lokasi yang sering ditampilkan di balik layar
Televisi maupun informasi di jejaring sosial yang selalu dibangga-bangkakan
oleh temanku. Tidak lagi hobby maupun cita-cita dan impian, melainkan kewajiban
untukku mengunjungi negara-negara lainnya. Liburan murah dan nyaman bersama Air
Asia, telah mengubah hidupku menikmati catatan perjalanan melalui transportasi
udara.
By:
Afriyanti
Langganan:
Postingan (Atom)
Daftar Situs
waktu
Popular Posts
-
Gong - Riaupos.co
-
Sajak-sajak Afriyanti - Riaupos.co
-
http://www.inioke.com/berita/seni-budaya/seni-dan-budaya/8574/20/10/2015/gondang-naposo-ritual-untuk-bertemu-jodoh
-
http://www.inioke.com/berita/okenews/sosial/8587/25/10/2015/sejarah-timah-di-balik-pagoda-dabo-singkep
-
Karya; AFRIYANTI Mahasiswi UIN SUSKA-Riau Anggota Paragraf angkatan II PEREMPUAN CINTA Aku datang at...
-
http://www.inioke.com/berita/psikokes/kesehatan/8586/24/10/2015/di-depan-mata-tak-tampak-lagi-langit-biru
-
Tuhan, andai Kau anugerahi dia, malam hanya ada purnama sekali siang hanya ada matahari, itupun satu lelap pada sesobek pengkhiatan yang...
-
Kautimba Air mataku : Kumala Sari Seberapa banyak lagi, kautimba air mataku? sungkawaku pura-purakan...
-
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA Rumah Produksi/Komunitas Nama Rumah Produksi/Komunitas ...