Alhamdulillah, gelar sarjana akhirnya kuraih juga meskipun hambatan untuk melewati jembatan itu penuh rintangan. Demikian suatu ketika keinginan tak sesuai. gelar ini bukan hanya sekedar gelar melainkan beban yang sangat berat dalam mengaplikasikannya di dunia kerja. Sekarang aku sudah bekerja disalah satu Televisi lokal di Pekanbaru, namun tidak seindah yang orang bayangkan sehingga timbul niat ingin meluruhkan kemampuan yang ada dan berganti profesi. Mungkin inilah yang dinamakan hambatan dalam cobaan itu. Namun, pernahkah kalian berpikir bahwa bekerja di media itu mengasyikkan?? Yaa, kalau dipandang dari segi estetika, dunia kerja di media mesti mampu melakoni itu semua.
Baru aku menyadari, dunia kerja sangat berbeda dengan dunia kampus. Disinilah kita baru tahu bahwa sebenarnya kita bukanlah siapa-siapa dan sangat bodoh. Untuk menimbulkan ide kreatif ketika dikampus, semuanya pupus dan terbengkalai. Bukan mudah untuk menjadi seorang broadcaster dan tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadi seorang broadcaster itu....:))
Detik berlalu dengan menit dan jam. Begitulah seterusnya. Baru aku merasa, mungkin benar apa yang dikatakan oleh dosenku dulu, bahwa di dunia kerja seorang broadcaster harus penuh dengan imaginasi dan mampu untuk mengaplikasikannya. Ketika aku memasuki dunia itu dan mendapatkan mereka yang tidak dari jurusannya masing-masing, barulah aku tahu kenapa dosenku itu lebih meninggalkan televisi lokal ini dan menciptakan sendiri sumber penghasilannya...
Bukankah Hidup itu sederhana, kawan??. Mungkin sama dengan teman-temanku lainnya, aku juga akan lari dari dunia seharusnya kami jejaki. Dunia dimana aku dan teman-teman pernah bersama-sama mencurahkan mimpi kami untuk dunia, bukan hanya untuk diri kami sendiri. Suatu ketika engkau akan sadar dan mengerti mengapa dunia itu sederhana...dan mengapa kami belum mampu masuk ke dunia itu.
Rata-rata semua teman-temanku juga tidak pada posisi yang seharusnya kami ambisikan dahulunya. ada yang menjadi guru, kerja di Bank-Bank, dan lain sebagainya. Sedikit sekali rasanya yang masuk ke dunia kerja tepatnya di Media...
Aku pernah menyesali kenapa tawaran demi tawaran kerja tidak dibagian media kuabaikan begitu saja. Sekarang barulah omset pemikiranku merancu entah kemana-mana. dalam hatiku berkata, "Semuanya bakal baik-baik saja."
Namun, akankah aku tetap bertahan di dunia media ini??! Entahlah....

Bookmarks
Archive
Our Partners
My colection

teruterubozu
danbo

Huaaaa
My Lens

capung bermata biru
My Lens

design photos
Teman-temanku
Mengenai Saya

- Afrily Rinidy
- Ketika kumenutup mata tuk selamanya, kuingin melihat mereka tersenyum melepas kepergianku.
Rabu, 23 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Daftar Situs
waktu
Popular Posts
-
Alhamdulillah, gelar sarjana akhirnya kuraih juga meskipun hambatan untuk melewati jembatan itu penuh rintangan. Demikian suatu ketik...
-
cerpen Afriyanti : "Purnama Ketujuh" (Terbit di Laman Budaya Ripos, 16 Jan 2011) by Komunitas Paragraf on Monday, January 24, 20...
-
WOWww V-Travel kembali menunjukkan tajinya sbg Travel tenamaan diPekanbaru,,stelah sukses bekerjasama dg seluruh maskapai pnerbangan,,...
-
http://www.inioke.com/berita/psikokes/kesehatan/8586/24/10/2015/di-depan-mata-tak-tampak-lagi-langit-biru
-
Pernah terpikir gak, bahwa mati itu nyata?! mungkin bagi sekelebat orang mati emang nyata, namun apakah mereka pernah memikirkannya? Mmmm......
-
http://www.inioke.com/berita/okenews/sosial/8587/25/10/2015/sejarah-timah-di-balik-pagoda-dabo-singkep
-
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA Rumah Produksi/Komunitas Nama Rumah Produksi/Komunitas ...
-
http://www.inioke.com/berita/seni-budaya/seni-dan-budaya/8574/20/10/2015/gondang-naposo-ritual-untuk-bertemu-jodoh
0 komentar:
Posting Komentar