Sajak Afriyanti terbit di Riau Pos 24 Oktober 2010
MENEMBAK SENJA
Aku menunggu diantara daun-daun
gugur cemas, yang menangkapku
mengurung di jaring-jaring udara dingin
melapuk bersama ranting yang patah
dalam takdir tak bergeming
pandangan jadi dungu
sejarah merayap, hilang arah
kubaca sendiri takdir nafsu
yang tak berubah
menembak senja, sunyi berjatuhan
mungkin, disini pelangi terjajah
meniduri gerak dalam langkah
NYANYIAN WAKTU
Ketika malam dahaga,
ujung malam tergantung di langit jelaga
Kuhitung detik yang berbisik
menemui hati dalam mimpi
Jagaku adalah nyanyi
menuntun kabut yang meribut
melantun irama dipinang nada
menjenguk malu yang tersipu
tercebur dalam lumpur waktu
Do’a Seekor Tuakang
Lihat bola mataku
Tak kunjung henti merintih
Keresahan, kegagalan, kepusingan
dalam usaha apapun rasanya,
kandas ditelan waktu
kau tertawa sementara hatimu menangis
dalam kandungan,
benih nafsu terpencar
tak heran bila kejanggalan dalam berpikir
menimbulkan manusia jadi kikir
membawa bara api, tanpa
seonggok kristal-kristal beku
RAGA SUNYI TAK BERSUARA
Ketika nada masuk
ke dasar raga sunyi tak bersuara,
sederet senyum karena asa
hadir dalam nyata tak banyak wacana
mengembalikan bias sunyi yang terjaga
Kurentang harapan nikmati sepi
Rapuh!
menggapai sukma di atas mimpi
pulang pada setiap senja
berlalu meninggalkan semu
AFRIYANTI Lahir di Sungaipakning, 30 April 1989. Mahasiswi Broadcsting Ilmu Komunikasi UIN SUSKA. Peminat Sastra dan aktif menulis cerpen dan puisi. Berkecimpung di Sekolah Menulis Paragraf Di Pekanbaru.
Email; yirfa_amour7@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar