Jumat, 08 April 2011

Aprilku

benar katamu, terkadang air mata lebih berharga dari senyuman.
berhentilah aku suatu ketika untuk bermain musim, karena musim itu tak lagi bisa kudapat. Tinta-tinta tak lagi bisa kuramu sendiri warnanya. belum puaskah kau menimba air mataku? setelah sekian lama aku menantimu di pintu itu.
Lihat, lihatlah tempat yang berserak asa itu, kawah yang mengacau sukma ketiadaan...
"ahh, sudahlah! bukankah waktu seperti secuil angin sepoi-sepoi," katamu.
biarkan aku menyendiri untuk kurun waktu yang sangat lama... hingga emas dan mata air itu bisa kugali sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar